Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi
informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran
atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan
kelaziman.
Teknologi informasi (information technology) mulai berkembang pesat di diawal tahun 1980-an. Pesatnya perkembangan teknologi ini didukung oleh pesatnya perkembangan 11 prosesor (chip) yang berfungsi sebagai otak sebuah komputer pribadi (Personal Computer). Perkembangan teknologi hardware ini diikuti pula oleh kemajuan dalam bidang software, meskipun perkembangannya jauh di belakang perkembangan hardware.
Pada mulanya, prosesor dan software dirancang untuk sebuah komputer
pribadi yang berdiri sendiri (stand alone PC). Namun sejalan dengan
perkembangannya, PC-PC tersebut akhirnya dapat diintegrasikan melalui
suatu jaringan (network) secara fisik. Sehingga kita mengenal berbagai
jenis jaringan yang mengintegrasikan beberapa buah PC. Contoh jaringan
yang sering kita jumpai adalah Local Area Network (LAN), Wide Area
Network (WAN), dan Internet.
Jaringan internet merupakan salah satu jenis jaringan yang popular
dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi informasi yang mampu
menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan informasi
dari berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dipakai secara
bersama-sama. Saat ini telah banyak perusahaan swasta di Indonesia yang
menyediakan jasa sambungan internet, misalnya IndoInternet, Radnet,
D-Net, Idola, dan lain-lain.
Perusahan lain seperti PT Pos Indonesia yang juga menjadi penyedia
jasa sambungan ke internet (Wasantara-Net) yang membuka cabang di setiap
kota, yang kemudian menjadi pengembangan Nusantara 21. Nusantara 21
adalah jalan raya lintasan informasi yang menghubungkan seluruh kawasan
nusantara dengan bandwidth yang sangat besar, sehingga memungkinkan
pertukaran informasi dalam berbagai bentuk (teks, grafis, suara dan
video) dapat terjadi dengan cepat.
IT atau Information Technology memberikan kontribusi yang luar biasa
dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh belahan dunia. IT
merupakan suatu alat Globalisator yang luar biasa, salah satu instrumen
vital untuk memicu time-space compression (menyusutnya ruang dan waktu),
karena kontaknya yang tidak bersifat fisik dan individual, maka ia
bersifat massal dan melibatkan ribuan orang. Seseorang bisa terhubung
ke dunia virtual global untuk bermain informasi dengan ribuan komputer
penyedia informasi yang dibutuhkan, hanya dengan berada di depan
komputer yang terhubung dengan internet.
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sedemikian pesat tersebut
menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia
pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi
ke dalam duina pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Mutu dan
efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi informasi.
Di tengah masalah dunia pendidikan Indonesia yang tak kunjung
selesai, kehadiran teknologi informasi menjadi satu titik cerah yang
diharapkan mampu memberi sumbangan berarti dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Saat ini mutu pendidikan Indonesia masih sangat rendah.
Laporan tahunan Human development Index UNDP tahun 2004 menempatkan
Indonesia pada posisi 111 dari 175 negara. Adapun hasil survai tentang
kualitas pendidikan di Asia yang dilakukan oleh PERC (The Political and
Economic Risk Country), Indonesia berada pada posisi 12 atau yang
terendah (Suara karya, 18 desember 2004). Peringkat ini sepertinya tidak
mengalami pergeseran jauh sekarang ini mengingat problematika
pendidikan yang masih belum berubah.
Mengingat tofografi dan demografi penduduk Indonesia yang kurang
menguntungkan, maka kita sudah saatnya memikirkan sistem pendidikan yang
dapat dijangkau oleh penduduk paling terpencil dan paling minim sumber
dayanya. Dilihat dari upaya penerapan teknologi tersebut, sungguh banyak
potensi yang dapat dijadikan modal dasar penerapan teknologi informasi
dalam pendidikan masyarakat.
Ada beberapa alasan teknologi informasi dapat diterapkan dalam pendidikan masyarakat, di antaranya:
1. Masyarakat sudah banyak yang memiliki komputer sendiri.
Hal ini memungkinkan dikembangkannya Paket belajar Personal-Interaktif. Paket ini dilakukan dengan cara memanfaatkan software pendidikan seperti : Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi atau materi ajar dikemas dalam suatu software (perangkat lunak). Peserta belajar dapat belajar dengan cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing. Melalui paket program belajar ini peserta dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik kepada peserta ajar tentang kemajuan belajarnya.
Hal ini memungkinkan dikembangkannya Paket belajar Personal-Interaktif. Paket ini dilakukan dengan cara memanfaatkan software pendidikan seperti : Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi atau materi ajar dikemas dalam suatu software (perangkat lunak). Peserta belajar dapat belajar dengan cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing. Melalui paket program belajar ini peserta dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik kepada peserta ajar tentang kemajuan belajarnya.
2. Negara Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang tersebar dalam
wilayah yang sangat luas, serta dihuni oleh lebih dari 200 juta
pendiuduk dengan distribusi secara tidak homogen. Kondisi ini memang
disadari menjadi kendala ketika akan diterapkan sistem pendidikan
konvensional (tatap muka). Maka teknologi informasi yang mungkin
diterapkan untuk kondisi tersebut adalah melalui jaringan internet.
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini
yang salah satunya adalah sistem “dot.com educational system”
(Kardiawarman, 2000). Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa
sistem seperti:
(1) Paradigma virtual teacher resources
Paradigma yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut.
(2) Paradigma virtual school system
Paradigma yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.
(3) Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.
Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
(1) Paradigma virtual teacher resources
Paradigma yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut.
(2) Paradigma virtual school system
Paradigma yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.
(3) Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.
Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
Semua paradigma tersebut di atas dapat diintegrasikan ke dalam suatu
sistem pendidikan jarak jauh (distance educational) dengan pemanfaatan
teknologi internet. Salah satu bentuk pemanfatan teknologi internet pada
pendidikan jarak jauh adalah pengajaran berbasis Web yang dikenal
dengan istilah e-Learning. Melalui media ini proses belajar dapat
dijalankan secara on line atau di-download. Untuk keperluan off line,
peserta didik dapat mengakses sistem kapan saja dibutuhkan dan sesering
mungkin (time independence), tidak terbatas pada jam belajar dan tidak
tergantung pada tempat (place independence). Fungsi lain yang dapat
digunakan untuk proses belajar tersebut melalui e-mail atau grup
diskusi, yang dapat berinteraksi dan mengirimkan naskah secara
elektronik. Pada perguruan tinggi, pemanfaatan teknologi informasi telah
dibangun dalam suatu sistem yang disebut e-University (electronic
university). Pengembangan e-University ini bertujuan mendukung
penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat menyediakan layanan informasi
yang lebih baik kepada komunitasnya baik di dalam (internal) maupun
diluar (eksternal) perguruan tinggi tersebut
3. Kesamaan mutu dalam memperolah materi
Paket belajar terdistribusi dikembangkan untuk kesamaan mutu dalam memperolah materi. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk Webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI atau CBT). Materi belajar kemudian di tempatkan disebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik memakai Web-Browser ataupun File Transport Protocol (aplikasi pengiriman file).
Paket belajar terdistribusi dikembangkan untuk kesamaan mutu dalam memperolah materi. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk Webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI atau CBT). Materi belajar kemudian di tempatkan disebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik memakai Web-Browser ataupun File Transport Protocol (aplikasi pengiriman file).
Seiring perkembangan teknologi informasi di masyarakat, teknologi
informasi sudah waktunya dimanfaatkan dalam pendidikan masyarakat. Oleh
karena itu diperlukan model belajar berbasis teknologi informasi di
masyarakat. Model ini dikelola oleh pihak-pihak terkait mulai dari
pengembangan bahan ajar, distribusi materi ajar, hingga penggunaan
materi ajar. Disamping itu standariasasi perlu dilakukan dalam memberi
jaminan mutu.
Melalui pemanfaatkan teknologi informasi (Komputer), seolah-olah materi ajar dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Akses terhadap materi ajar sebenarnya dapat diatur bila dikehendaki karena tersedia fasilitas pengaman di mana hanya orang yang telah mendaftar saja yang bisa mengakses materi ajar tersebut.
Melalui pemanfaatkan teknologi informasi (Komputer), seolah-olah materi ajar dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Akses terhadap materi ajar sebenarnya dapat diatur bila dikehendaki karena tersedia fasilitas pengaman di mana hanya orang yang telah mendaftar saja yang bisa mengakses materi ajar tersebut.
Mengingat negara bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka negara perlu menyediakan materi ajar dengan mempekerjakan
pakar yang mempunyai dedikasi tinggi untuk memajukan pendidikan di
Indonesia. Mahalanya biaya honor dan pembuatan materi ajar bukan
masalah, karena dapat dijustifikasi, apabila materi ajar tersebut dapat
dipakai oleh segenap anggota masyarakat di Indonesia.
Ada dua materi ajar yang dapat dikembangkan:
1. Materi untuk Tutor (pendamping warga belajar) paket A dan paket B, sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya seiring dengan perkembangan zaman.
2. Materi ajar yang akan dikonsumsi oleh warga belajar (masyarakat luas).
Ada dua materi ajar yang dapat dikembangkan:
1. Materi untuk Tutor (pendamping warga belajar) paket A dan paket B, sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya seiring dengan perkembangan zaman.
2. Materi ajar yang akan dikonsumsi oleh warga belajar (masyarakat luas).
Materi ajar ini adalah materi ajar yang dapat memberdayakan
masyarakat, seperti keterampilan praktis yang segera dapat diterapkan
nyata. Sebagai contoh : untuk daerah wisata, materi ajarnya kiat
menjajakan souvenir. Begitu pula untuk para nelayan di daerah pantai,
untuk pengrajin, atau ibu rumah tangga dan profesi lainnya. Dengan
demikian apabila telah terdapat materi ajar yang distribusinya dapat
dilakukan dengan memanfaatkan jaringan komputer yang telah terapkan,
maka mayarakat yang memerlukan materi ajar tersebut dapat dengan mudah
mendapatkannya.
Persoalan mendasar berkenaan dengan model ajar ini adalah
keterbatasan anggota masyarakat untuk mengopersikan komputer
internet-nya dalam proses pengajaran. Oleh karena itu perlu ada aksi
untuk menyiapkan masyarakat (ready for lerning), yaitu dengan cara
melibatkan para penyuluh lapangan dari departemen terkait, mislanya
penyuluh pertanian, penyuluh industri, aparat pemerintah setempat, dll.
Mereka ini petugas yang telah terlatih dan mengetahui materi ajar yang
tersedia dan cara akses atau mendapatkannya. Mereka bertanggungjawab
membantu kelompok masyarakat termasuk mengkomunikasikan materi ajar
yang tidak dipahami masyarakat sehingga dapat mempelajarinya dalam
waktu tertentu.
Dalam kaitannya dengan perangkat lunak (software) komputer
pendidikan, dan tidak bermaksud membatasi kreatifitas masing-masing,
kita harus memikirkan standarisasi dari perangkat lunak (software)
komputer pendidikan yang akan disajikan kepada masyarakat atau siswa di
sekolah. Standarisasi ini dimaksudkan untuk mempertahankan mutu dan
memberi jaminan mutu (quality assurance) outcome system pendidikan.
Saat ini telah banyak sekali sumber belajar yang berbasis komputer
bahkan berbasis multimedia (buatan dalam dan luar negeri) baik yang
berfungsi sebagai materi pokok, maupun sebagai materi pengayaan, namun
penelitian tentang dampak dari penggunaan sumber belajar tersebut belum
banyak dilakukan, terutama dalam hal kemungkinan adanya miskonsepsi yang
ditimbulkan oleh sumber belajar itu. Oleh karena itu, studi tentang
pengembangan, uji coba dan standarisasi perangkat lunak komputer
kependidikan harus segera dilakukan oleh departemen atau pihak yang
berkepentingan dan kita semua.
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN
Pengembangan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada
hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kenyataan menunjukan TIK telah membawa perubahan penting dalam
perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Bahkan abad ke-21
diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi
(digital-economic) dengan cirri khas perdagangan yang memanfaatkan
peralatan elektronik (electronic commerce). Keadaan ini mengakibatkan
adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari
era industri menuju informasi.
Dari berbagai peranan TIK salah satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan (e-education) tidak
dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah
siswa yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan
catatan di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai siswa yang
diperoleh selama mengkuti pendidikan hanya mengandalkan buku nilai guru,
leger sekolah atau buku induk sekolah , begitu pula pekerjaan sederhana
apapun pekerjaan akan menjadi lebih efisien jika menggunakan
computer. Pendidikan yang menggunakan sarana TIK terutama internet biasa
disebut e-education
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia pada masa yang mendatang hubungannya dengan perkembangan TIK sebagai berikut :- Berkembangnya pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh (distance learning). Untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasuka sebagai setrategi utama pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi internet secara maksimal dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
- Terjadinya sharing resource (berbagi sumber daya) antara lembaga pendidikan dan pelatihan .
- Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya misalnya guru dan laboratorium berfungsi sebagai fasilitator bukannya sumber informasi.
- Penggunaan perangkat informasi interaktif seperti CD-ROM multimedia yang secara bertahap akan menggantikan fungsi papan tulis.
Manfaat internet bagi bidang pendidikan di Indonesia antara lain akan
mendapatkan akses keperpustakaan, direktori sekolah, para pakar dapat
melalukan perkuliahan secara online, penyediaan sarana informasi
akademik lembaga pendidikan secara online dapat melaksankan kerjasama
dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan marketing dan
promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien.Disamping itu kita
dapat merancang program artificial intelegence untuk membuat sebuah model rencana pengajaran.
Perkembangan TIK di bidang pendidikan memungkinkan adanya sistem
belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungan
antara mahasiswa dengan dosennya. Melihat nilai mahasiswa secara online,
mengecek keuangan, mengecek jadwal kuliah mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen. Sistem pendidikan TIK terbukti telah berhasil
menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan nilai rata-rata ujian.
TIK mempunyani peran yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Berbagai perangkat lunak seperti microsoft office atau OpenOffice memudahkan para pelajar dalam negerjakan tugas, seperti laporan praktikum dan artike, juga ketika mempresentasikan tugas di kelas.
Sistem pengajaran berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dna mudah dicerna. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program yang berbasis multimedia. Dengan sentuhan teknologi komputer, berbagai pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti fisika ataupun matematika, dapat disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa menyenangi sekaliugus memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa digunakan untuk keperluan ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa dilakukan dengan menggunakan komputer.
Berbagai program pembelajaran bahasa asing yang dikemas dalam bentuk CD maupun mengevaluasi ucapan pembelajar. Program bisa mengomentari lafal pembelajar, sesuai dengan penutur asli atau tidak. Karean tidak berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang sedang belajar bahasa asing tidak merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah. Tanpa terasa mereka pun menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut.
Agar proses belajar berlangsung menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan hiburan. onsep ini melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment, yang merupakan perpaduan antara education dan entertainement.
Teknologi internet ikut berperan dalam neciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Belajar tidak lagi harus dilakukan di kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang digunakan bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di universitas yang berada di negara lain tanpa harus tinggal di negara bersangkutan.
Berkat internet pula, berbagai buku dalam bentuk digital atau yang diebut sebagai ebook ataupun beragam hasilnya penelitian bisa diperoleh dengan mudah sehingga memudahkan setiap oerang yang bermaksud mencari atau mengembangkan pengetahuan.
TIK mempunyani peran yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Berbagai perangkat lunak seperti microsoft office atau OpenOffice memudahkan para pelajar dalam negerjakan tugas, seperti laporan praktikum dan artike, juga ketika mempresentasikan tugas di kelas.
Sistem pengajaran berbasi multimedia (teknologi yang melibatkan teks, gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi menarik, tidak monoton dna mudah dicerna. Seorang murid atau mahasiswa dapat mempelajari materi tertentu secara mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program yang berbasis multimedia. Dengan sentuhan teknologi komputer, berbagai pelajaran yang sering dianggap sulit, seperti fisika ataupun matematika, dapat disajikan dengan cara yang menarik sehingga siswa menyenangi sekaliugus memahaminya dengan lebih mudah. Teknlogoi berbasis flash biasa digunakan untuk keperluan ini. Bahkan yang namanya belajar bahasa asing pun bisa dilakukan dengan menggunakan komputer.
Berbagai program pembelajaran bahasa asing yang dikemas dalam bentuk CD maupun mengevaluasi ucapan pembelajar. Program bisa mengomentari lafal pembelajar, sesuai dengan penutur asli atau tidak. Karean tidak berinteraksi dengan orang lain, seseorang yang sedang belajar bahasa asing tidak merasa malu mengucapkan kata-kata secara salah. Tanpa terasa mereka pun menguasai cara melafalkan kata-kata tersebut.
Agar proses belajar berlangsung menarik, program bisanya memadukan pendidikan dengan hiburan. onsep ini melahirkan perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment, yang merupakan perpaduan antara education dan entertainement.
Teknologi internet ikut berperan dalam neciptakan e-learning atau pendidikan jarak jauh. Belajar tidak lagi harus dilakukan di kelas, tetapi dari mana saja, sepanjang komputer yang digunakan bisa terhubung ke internet. Bahkan, seseorang bisa kuliah di universitas yang berada di negara lain tanpa harus tinggal di negara bersangkutan.
Berkat internet pula, berbagai buku dalam bentuk digital atau yang diebut sebagai ebook ataupun beragam hasilnya penelitian bisa diperoleh dengan mudah sehingga memudahkan setiap oerang yang bermaksud mencari atau mengembangkan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Emmy (2009). Penerapan
Teknologi Informasi Pendidikan dalam Masyarakat, dipetik tanggal 21
Oktober 2015. Jam 16:00 WIB dari
https://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/24/penerapan-teknologi-informasi-pendidikan-dalam-masyarakat/
Tim (2013). Peran TIK dalam Dunia Pendidikan, dipetik tanggal 22 Oktober 2015 . Jam 13:00 WIB dari http://www.artikeltik.com/peran-tik-dalam-dunia-pendidikan.html
Sugiyono (2012). Peranan teknologi
informasi dalam pendidikan, dipetik tanggal 21 Oktober 2015 . Jam 15:57
WIB dari
https://masugiyono.wordpress.com/2012/10/06/peranan-tekhnologi-informasi-dalam-pendidikan/
Tim (2013). Peran TIK dalam Dunia Pendidikan, dipetik tanggal 22 Oktober 2015 . Jam 13:00 WIB dari http://www.artikeltik.com/peran-tik-dalam-dunia-pendidikan.html
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan tinggalkan pesan